Saturday, April 25, 2009

KELAHIRANKU

Seberkas sinar sedikit menyilaukan mata sipitku.
Jeli disekelilingku hampir goyah.
Kurasakan tubuhku terdorong dari arah yang tak tentu.
Dari sisi kiri kananku, bawah kakiku dan kepalaku,
Kepalaku berusaha menerobos celah-celah menghasilkan
Berkas sinar silau.
Aku berteriak sekencang-kencangnya.
Tubuhku tak sehangat tadi.
Kurasakan tubuhku terangkat begitu tinggi dan ditelungkupkannya
aku ke kedua gundukan kembar lagi kenyal.
Perempuan itu berbisik di telinga kecilku,
“Kini kita hanya berdua..ya hanya berdua..”
“Namamu Arasin anakku..”
“Singkat dari Anak Pelacuran Husain..ustad muda munafik!”
“Di tiap bulir-bulir darahmu mengandung kromosom kealimannya,
Di sela-sela urat nadimu ku sisipkan kewanitaanku,
Di tiap potong otot-ototmu ku sematkan semangatku,
Di hatimu ku tanamkan kesucian agama bapakmu,
Di wajahmu Dia menggoreskan separuh rupaku juga rupanya,
Di kaki dan tanganmu ku semai bibit kesahajaan diriku..dulu..”
Dalam seluruh jiwa ragamu kutetak harga diri di tiap-tiap sudut kecilnya.”
Ibuku begitu tegar. Tak sesal aku dilahirkannya.
Walau melacur pada ustad muda girang lupa Tuhannya,
ia masih mengharap harga diri baru untukku kelak.
Aku ini kebanggaannya kan?. Tanpa bapak pun aku juga hidup.
Lihat saja nanti!

(Sept-2008)