Monday, May 2, 2011

Bukan Seorang Perompak I

Saya hanya ingin menegaskan sebuah pernyataan dari kenyataan yang memang benar adanya, bahwa saya bukanlah seorang perompak. Yang telah memporak porandakan singgasana hatimu dan semua cinta yang pernah bersemayam di atas mahkotanya. Aku memang hanya sebuah ilusi untuk hidupmu yang sementara tapi kenangan kit tidak akan pernah mati kawan, sang waktu yang akan menyimpan kenangan kita menjadi sebuah memori yang tak habis untuk diceritakan kepada anak cucu kelak sebagai pengalaman mereka untuk menjalani masa muda seperti masa kita sekarang.
Aku mungkin pernah menjadi bagian dari hidupmu, yang pernah ikut mengisi hari-harimu, dan turut merasakan apa yang juga kau rasakan, hanya saja semua itu adalah kenangan yang tak pernah bisa diulang lagi. Kini kau menghukum diriku sedemikian keras seperti yang kau pikirkan, cibiran dan sindiran tak henti-hentinya kau layangkan padaku, tiap-tiap telinga yang tak berdoa kau tiupkan angin kebencianmu padaku, lalu satu per satu dari mereka pergi meninggalkanku seolah-olah saya adalah orang yang paling hina karena telah merebut apa yang bukan menjadi hak milikku, tapi itu terserah padamu. Yang bisa aku lakukan hanyalah diam dan menunggu kebenaran datang dengan sendirinya.

Monday, January 17, 2011

Cinta Seorang Perempuan II

Perempuan itu merasa tak akan pernah bisa menggantikan posisi gadis yang dulu pernah mengisi hati laki-laki yang saat ini telah meracuni pikiran dan hatinya. Ketika perempuan itu tringat akan potret-potret gadis itu yang hingga kini masih disimpannya, dia tidak merasa sakit hati sama sekali hanya saja rasa kecewa dan bersalah yang selalu datang menyelimuti hatinya.

Perempuan itu merasa bersalah karena telah benar-benar menyayangi lelaki itu, sepertinya dia akan mulai mencintainya dalam waktu dekat dan perempuan itu benar-benar telah kecewa karena ternyata lelaki ini nyatanya masih menyimpan potret gadis itu sebagai penyemangat dalam setiap langkah dan helaan nafasnya.
Mengapa dia tak bercerita secara gamblang dan jujur kepada perempuan itu? Bukankah perempuan itu adalah sahabatnya? Mengapa harus ada yang dia tutup-tutupi dan tidak bebas bercerita seperti yang dia lakukan kepada dua sahabat perempuan yang lain?

Sungguh teka-teki ini sangat menguras hati dan pikirannya sampai saat ini. Perempuan itu tidak cemburu dengan gadis itu, absolutly not! Hanya sebuah kejujuran yang diharapkannya dari sahabat terbaiknya. Perempuan itu tak ingin ada alagi kesalahpahaman yang terjadi diantara mereka seperti ketika dia masih di SMU.

Karena bagi dia, kehilangan sahabat justru dua kali lebih sakit ketimbang harus kehilangan pacar yang sifatnya bisa sementara. Ketika rasa itu masih membara dan cinta sementara bersemi, maka pacar menajdi sangat berarti. Namun ketika cinta itu mulai gugur dan rasanya sudah tak semanis awalnya maka sahabat yang akan selalu menerima kita di dalam keterpurukan.

Mungkin saja perempuan itu telah benar-benar mencintainya atau hanya terjebak di dalam perasaan sementara? Lalu, bila memang dia tidak mencintai lelaki itu, kenapa perempuan itu sempat merasakan panas tubuh yang tidak biasa ketika dia melihat lelaki itu seolah-olah mendekati perempuan lain di depan matanya? Ketika dia berada di dekat laki-laki itu, dia seperti tidak bisa bertingkah seperti biasa walaupun menurut orang-orang tingkahnya biasa-biasa saja? atau karena memang dia yang sudah menajdi tidak biasa dengan lelaki itu?

Itulah salah satu bagian paling misterius dari sebuah cinta. Senang. SEdih. Gundah. Bingung. Galau. Marah. Semuanya campur aduk jadi satu yang bisa menghasilkan rasa cemburu bahkan terkadang tidak beralasan.ya itu lah cinta.
Mungkin bagi para orang-orang skeptis, cinta itu justru menyiratkan ambigu. Yang mereka rasa cinta ternyata hanya perasana sementara sedangkan yang mereka pikir sifatnya sementara justru itulah cinta sejati mereka. Aku termasuk di dalamnya. Aku skeptis dan pesimis.

Permpuan itu juga mungkins eorang yang skeptis atau mungkin dia skeptis tapi optimis dengan hatinya. Dia bisa merebut hati laki-laki itu suatu hari nanti. ya suatu hari nanti. Perempuan itu hanya bisa menunggu. Banyak hal yang harus ditunggunya, ketetapan hatinya dengan laki-laki itu, kesiapan laki-laki itu untuk melepas masa lalunya seperti yang sedang dia coba lakukan juga sekarang, dan komitmen yang harus dipegangnya.

Dalam bait-bait doa yang selalu dia panjatkan kepada Tuhannya, dalam helaan nafasnya, di setiap pacuan jantungnya dag dig dug, selalu tersebut namanya.
Suatu malam ketika dia terbangun dari tidur malam lalu duduk bersimpuh di akhir shalat tahajjudnya, perempuan itu berdoa kepada Tuhannya :

"ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau tahu apa yang terbaik dan buruk untukku. Maka dekatkanlah aku kepada yang baik dan lindungi aku dari yang buruk. Jika laki-laki itu adalah jodohku sekarang maka dekatkanlah kami, tpai bila memang tidak maka jagalah tali silaturahmi kami berdua. Sesungguhnya Engkau tahu pasti siapa yang pantas dan halal buatku."

Lalu perempuan itu tertidur dalam lelap yang tak terhingga dalamnya sampai ia bisa melupakan laki-laki itu walaupun hanya sejenak. Dia sepertinya telah jatuh cinta.

Malang, 02.59 am

Sunday, January 16, 2011

Cinta seorang perempuan I

Kira-kira lagu apa yang bisa mewakili suasana hatimu saat ini? Beragam lagu tentang suara hati pasti akan terlontar dari bibir-bibir wanita yang sedang dilanda cinta, kegalauan, patah hati, bahkan sedang dalam kecemasan. Bagaimana dengan perempuan ini? perempuan berkulit sawo matang yang sedang duduk di hadapanku sambil menggigiti kuku kecilnya sambil sesekali melirik handphonenya yang dari tadi berdering namun bukan dari orang yang diharapkannya. "aku menunggu sms dari kamu.." katanya dalam hati. Tapi sejak tadi sore hingga malam menjelang handphonenya tak kunjung memberi jawaban atas penantiannya itu. Satu kata paling membahana di dalam hatinya saat ini adalah, galau. "aku galau. galau. dan galau!. aku tak tahu harus berbuat apa. Laki-laki itu telah meracuni pikiranku, telah merasuki separuh jiwaku, dan telah melumatkan hatiku yang telah hancur tak berbentuk oleh luka lama." "siapa dia sebenarnya yang berani memperlakukan aku seperti itu? aku seperti bola bekel yang dia mainkan lalu dibuangnya dan ditangkapnya kembali ketika dia merasa masih butuh untuk bermain dengan bola bekel kotor lagi kumuh?"

Perempuan yang ada di hadapanku saat ini nampaknya akan segera mengeluarkan air mata kesedihan atau air mata kekecewaan, ah menurutku sama saja sebenarnya. Perbedaannya hanya ada pada penyebabnya saja. Mungkin penyebabnya memang karena laki-laki atau karena cinta? ah menurut saya sama saja sebenarnya. Perbedaannya hanya ada pada aktor utama. Perempuan yang sedang ada dihadapanku saat ini, rambutnya bergelombang tertiup angin sore, sesekali dia menyeruput kopi hangat kegemarannya. Raut wajahnya tak berubah sejak tadi aku perhatikan, hanya merengut, sesekali tersenyum mungkin untuk menghibur diri sendiri,dan sepertinya air matanya telah jatuh setetes.

Ingin rasanya aku menghampiri perempuan itu dan berkata, "mengapa kamu menangisi hal yang tak pasti kedatangannya?" sambil membelai lembut rambut ikalnya yang merah kecokelatan terkena sinar matahari sore. Aku juga seorang wanita yang pernah merasakan bagaimana rasanya menunggu kabar dari seseorang yang sangat kau harapkan, aku juga pernah merasakan kekecewaan atas apa yang kau harapkan ternyata tidak sesuai dengan apa yang ada di depan mata, tapi aku masih bisa berdiri dan tersenyum walaupun di dalam hati aku berontak dan menangis. Mungkin perempuan yang ada dihadapanku ini tidak memiliki kekuatan yang seperti aku miliki dulu. Bahkan kekuatan itu masih melekat pada diriku sampai sekarang. Aku harap bisa bertahan selamanya. ya selamanya.

Laki-laki dan cintanya saling beradu di dalam hati dan pikirannya saat ini, masih sampai detik ini aku memperhatikan perempuan itu handphonenya tak lagi berdering. Tak adal lagi pesan masuk. Tak ada lagi misscalled. Dan dia membanting handphonenya ke dalam tas jinjing warna krem bertuliskan prada. Lalu ia berdiri dan meninggalkan uang di bawah cangkir kopinya. Air matanya kini berlinang bukan hanya setetes dua tetes seperti tadi, mungkin sekarang dia akan menuju mobil dan menangisi penantiannya selama hampir satu jam. Yang dia butuhkan ternyata hanya sejam untuk bisa duduk dan ngobrol dengan laki-laki yang sedari tadi ditunggunya walau hanya lewat sebuah pesan singkat via handphone. Tapi tak ada. Nihil. Dan sunyi.

Aku pernah merasakan hal yang sama seperti dia. Betapa aku menunggu dia, laki-laki yang dulu pernah menelpon diriku secara tiba-tiba dan mengatakan, "aku suka kamu, dan aku sayang." dia adalah laki-laki yang pernah menjadi motivasi terbesarku setelah ayah ibuku, yang selama lima tahun aku nantikan dan ternyata hanya sebulan aku miliki. Lalu kemudia aku mersakan sakit yang luar biasa setelah dua tahun meninggalkan dirinya hanya karena prinsip dan masa depan. Seperti lagu Ipang, sekali lagi. Jika saja kesempatan itu masih mengenal kata "sekali lagi", aku tak harus menunggunya tpai aku akan mendatangi dia dan mengatakan semua yang pernah sempat tertunda dan mungkin dia juga demikian. Waktu itu aku tak menangis sedikit pun, absolutly not! sampai sekarang pun juga tidak. Entah laki-laki mana yang nantinya bisa membuat diriku menangis, berlinang air mata seperti perempuan tadi.

Bahkan ketika aku sedang mencintai laki-laki yang sama sekali tak bisa aku miliki, aku masih tak bisa menangis, sama sekali tidak! mungkin saja hatiku yang sudah remuk babak belur ini telah membantu dan mulai tidak peka oleh rasa sakit dan air mata? aku juga ingin merasakan air mata cinta walaupun cuma sekali, tapi aku tak pernah mendapatkan kesempatan itu. Mungkin aku harus berguru pada perempuan tadi? bagaimana dia bisa menangis lepas seperti tadi walaupun sambil berjalan dan dilihat oleh orang-orang disekitar cafe ini? sumpah! i cant do like what she did.

Laki-laki dan cinta. Perempuan dan cinta. Tiga hal ini termasuk faktor penyebab manusia di berbagai belahan dunia bisa mengeluarkan air mata, berkorban untuk sesuatu yang dianggap mustahil oelh orang awam, dan bahkan mengorbankan segala-segalanya. Aku tak pernah melakukan ketiga hal tersebut. Bahkan aku tak pernah berpikir untuk melakukannya. Mungkin perempuan itu bisa menangis karena telah melakukan ketiga hal itu demi cintanya yang tak pasti bersambut atau tidak? mungkin saja.

Sungguh dapat aku simpulkan, bahwa kekuatan cinta adalah kekuatan terbesar urutan kedua di dunia setelah doa. Walaupun di dunia politik, nuklir dianggap sebagai kekuatan terbesar dan dianggap sebagai pemusnah massal tapi doa dan cinta adalah koloni terkuat. aku yakin. pasti. Tapi aku tak pernah merasa kuat untuk menghadapi cinta yang seharusnya aku perjuangkan ketika aku harus dihadapkan pada dua pilihan, sahabat atau kekasihku? Tiga tahun yang lalu aku adalah seorang yang munafik, pengecut, lagi naif. Aku tak pernah bisa mengakui perasaanku sendiri terhadap sahabatku yang kurasa mungkin itu cinta. Aku tak pernah bisa untuk mengatakan kepada kekasihku betapa aku sangat membutuhkannya karena aku telah benar-benar cinta padanya, dan aku terlalu naif untuk menghadapi keduanya. aku telah kehilangan dua orang laki-laki yang sangat berarti untukku saat itu.

Saat ini. Bagaiamana dengan saat ini? Aku lebih baik sendiri, menjalani keseharianku seperti dulu ketika aku masih remaja yang tidak terlalu mementingkan kehadiran seorang pacar. Tapi aku butuh cinta. Cinta yang dulu pernah ada jauh di dasar hati kecilku ketika ia masih berbentuk hati yang merah merona mungkin namun sekarang idak lagi. Sampai saat ini pun aku masih menjadi seseorang yang pengecut, munafik lagi naif. Aku hanya berani mengakui itu ketika aku sedang melihat pantulan wajahku di depan cermin kamarku. "kamu harus berani menghadapi cinta. cinta itu bergantung pada waktu, tapi waktu tak menunggu cinta. kamu harus mengejar cintamu!".


Malang, 10.09 pm