Wednesday, October 21, 2009

GIRING MALAM KE FIRDAUS

Malam, mengapa tak kunjung nampak,
Maaf karena semalam.
Malam, akankah kau hadir selepas petang?
Lepas dendam semalam.
“dia tak bisa hadir!” hatiku membentak.
“mengapa malam tak bisa?”
“si jago merah kembali lagi!” ia tegas
Tibalah malam ke haribaanku,
Singgahlah sejenak wahai mahapekat,
Bersemayam para angin bersamamu.
Masanya tak tepat wahai mahajago,
Penghambat kehadiran malam.
Firdaus sunyi senyap,
Bercampur si jago dan tangis.
Dari lembah sunyi, ladang manusia.
Bawa malam padaku, “tak bisa, wahai peziarah malam” jawabnya berlalu.

(Soroako, Agustus 2008)

No comments: